
JELAJAH
KAPAL KEPAHLAWANAN
HARI
PAHLAWAN 2017
30
OKTOBER – 1 NOVEMBER 2017
<!--[if gte vml 1]>
Hai, teman-teman! Apakah kalian pernah naik kapal?
Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya naik kapal, nih. Eitts, bukan
kapal sembarangan loh! Kapal ini adalah KRI dr. Soeharso yang merupakan kapal
bantu kesehatan TNI Angkatan Laut. Kapal ini terdiri dari 6 lantai dan sangat
luas. Mereka bisa melakukan operasi di dalam kapal, loh! Pemandangan dari atas
kapal juga sangat indah.
<!--[if gte vml 1]>
Saya berangkat mewakili sekolah bersama dengan
teman-teman saya,Victor
Marcellino Liangga dan Ni Putu Kartika Paramita, serta guru sejarah saya Pak Robert Tajuddin. Perjalanan ini dilaksanakan dalam rangka
memperingati Hari Pahlawan
2017 dan diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia yang
berkerjasama dengan TNI Angkatan Laut Armada Timur. Kegiatan ini berlangsung
selama 3 hari 2 malam di atas kapal di selat Madura.
Ini adalah kegiatan besar yang bertaraf provinsi. Peserta diambil dari 114
orang peserta olimpiade pahlawan sejarah yang dilaksanakan tanggal 18 Oktober
yang lalu. 31 orang guru pendamping dari masing-masing sekolah. Ditambah dengan
beberapa instansi sosial di provinsi Jawa Timur, seperti Karang Taruna, TAGANA,
Pesantren, Pramuka, dan lain-lain.
Kami tidur di atas kapal. Jangan salah tangkap ya!
Kapal ini berbeda dengan kapal yang kita naiki ketika ingin menyeberang dari
Banyuwangi ke Bali. Jadi memang di kapal ini ada kamar tidurnya. Tapi, karena
pesertanya ada sekitar 400 orang, jadi kamar yang ada masih kurang. Kamar perawatan
juga dijadikan kamar tidur. Bagi yang putra, tidurnya di car deck, yaitu tempat parkir mobil. Tapi tidak tidur di bawah, ya!
Para tentara menyediakan tempat tidur untuk mereka meskipun bukan ranjang.
Kegiatannya bermacam-macam. Ada pelepasan kapal oleh
para pejabat TNI Angkatan Laut, bakti sosial, materi yang disampaikan oleh
putra dari Bung Tomo. Bakti sosial itu dilakukan pada hari kedua di Kabupaten
Bangkalan, Madura. Upacara penutupan dilaksanakan di hari ketiga di deck heli kapal dan ditutup secara
langsung oleh Ibu Menteri Sosial Republik Indonesia. Kami juga sempat
mengunjungi KRI Dewaruci dan Monumen Jales Viva Jaya Mahe.
<!--[if gte vml 1]>
Foto
bersama peserta dari SMA Hang Tuah Surabaya di depan KRI Dewaruci.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan dari perjalanan
ini. Kata-kata yang paling berkesan bagi saya adalah “Hadiah terbaik bagi
seorang pembicara adalah didengarkan dan dilakukan.†Kesederhanaan, kebersamaan
dan sikap saling menghargai yang diajarkan melalui kebiasaan berbagi meskipun
berbeda agama dan suku juga sangat berarti bagi saya. Intinya, mengikuti kegiatan seperti ini memberikan pengalaman yang
benar-benar ingin saya terapkan dan juga bagikan.
Selain mendapatkan ilmu mengenai bela negara, kami juga mendapatkan
banyak pengalaman baru, kenalan baru, bisa juga cuci mata, dapat sangu pula!
Bebar-benar
seru loh! Jarang-jarang ada kegiatan seperti ini. Sungguh kesempatan yang tak
kan terlupa!
Nah pesan dari kegiatan ini bagi kita sebagai pemuda zaman ini adalah bahwa kita harus bisa menjadi sumber pengaruh yang
baik agar bisa memajukan Indonesia. Masa depan negara Indonesia terletak di
tangan kita sebagai kaum muda penerus bangsa. Melalui kegiatan seperti ini kita
bisa menyadari hal-hal tersebut. Semoga dengan sharing pengalaman saya ini, kalian terinspirasi untuk mengikuti
kegiatan seperti ini.
(Imelda Juliana, XI Bahasa)